Jumat, 27 Juli 2018

Ta'dzim lah...

Kyai Hasyim Asy'ari menggendong Nabi Khidzir

Hujan turun dengan derasnya di Bangkalan saat itu, terutama di Demangan, pondok yang diasu CVh Kyai Kholil Bangkalan. Meski hujan deras mengguyur, ada saja tamu yang datang pada Kyai Kholil.

Terlihat diantara rerintik hujan yang semakin deras, seorang tua yang lumpuh dengan susah payah hendak berkunjung menemui Kyai Kholil. Kyai Kholil segera tanggap, lalu memerintahkan santrinya untuk menyusul; "Adakah diantara kalian yang mau menggendong dan membawa tamuku di luar sana itu?"
"Biar saya saja Yai" jawab seorang santri muda mendahului teman-temannya.
"Baiklah, cepat kamu bawa orang tua itu kemari!"

Santri muda itu bergegas meloncat menembus rintik hujan yang semakin deras, menghampiri orang tua lumpuh itu. Tanpa pikir panjang, ia menggendongnya untuk menemui Kyai Kholil.

Dengan sangat akrab, Kyai Kholil menyambut tamunya dan diantara keduanya terjadi dialog empat mata. Tidak lama kemudian rupanya percakapan mereka telah usai. Kyai Kholil mendatangi santri-santrinya untuk meminta bantuan mereka lagi, "Siapakah diantara kalian yang mau membantu orang tua ini untuk kembali pulang?"
"Biar saya saja Yai!", sahut santri yang tadi menggendong orag tua tersebut. Lalu santri muda itu, dengan penuh ta'dzim menggendong orang tua tersebut keluar pondok dengan hati-hati sesuai dengan perintah Kyai Kholil.

Setelah santri dan tamu tua itu keluar pondok, Kyai Kholil berkata pada santri-satrinya yang lain: "Santri-santriku, saksikanlah bahwa ilmuku telah dibawa santri itu." Dan ternyata yang digendong oleh santri tersebut adalah Nabiyullah Khidzir yang bersilaturrahim kepada Kyai Kholil dan santri yang menggendong Nabiyullah Khidzir itu adalah Hasyim Asy'ari Jombang, yang kemudian mewarisi keilmuan Kyai Kholil Bangkalan.

Sumber: Ngopi di pesantren, Muhammad Thom Affandi

#NU #tokohNU #santriNU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar